Oneshot · The Daily Life Of Super Junior's Little Sisters

(Choi Jiyeon’s Story) Fragile…

KyuJiWon

Author : Cho Haneul (KyuLa88)
Title       : The Daily Life Of Super Junior’s Little Sisters
(Choi Jiyeon’s Story – Fragile)
Type      : Oneshoot
Genre    : Family, Life, Drama

Cast :
– Choi Jiyeon
– Choi Siwon
– Cho Kyuhyun
– Cho Jiyoung
– Lee Boyoung

______________________________________________

(Jiyeon’s POV)

_AT ITALIAN RESTAURANT_

Ini aneh! Seharusnya aku senang karena dapat menghabiskan waktu berdua saja dengan eomma. Hal yang sangat jarang dapat kulakukan karena kesibukan eomma. Tapi entahlah, kali ini rasanya berbeda. Jujur… aku merasa gelisah dan juga khawatir. Seperti firasat buruk, mungkin?

Aku menyuapkan spagethi favoritku ini kedalam mulutku. Aku tidak terlalu berselera makan. “Wae Yeonnie-ah? Biasanya kau semangat jika makan spagethi.” Ujar eomma sembari menatapku.

“Ani eomma, hanya sedikit kenyang saja.” Ujarku beralasan.

Eomma menyunggingkan senyum manis seraya mengambil sesuatu dari dalam tas Hermes hitam miliknya. Ternyata sebuah amplop besar berwarna coklat. Eomma menyerahkan amplop itu padaku. Aku menatap amplop yang ada ditanganku dengan tatapan ingin tahu.

“Ige mwoya?” Tanyaku ingin tahu.

“Buka saja.” Jawab eomma, masih dengan senyum manis yang tersungging dibibirnya.

Dengan perlahan aku membuka lilitan tali yang menutup amplop coklat ini dan mengeluarkan isinya yang ternyata selembar kertas.

KyungHee Business School Aplication

Aku terdiam membisu melihat kertas yang ternyata formulir pendaftaran untuk sekolah bisnis ini. Aku menatap eomma nanar. “Ini untuk apa? Bukankah aku sudah bilang kalau aku ingin masuk Kirin Art University?” Aku berusaha untuk mengontrol emosiku. Bagaimanapun ia adalah eommaku dan juga sekarang ini kami sedang berada ditempat umum.

Eomma menghela napas kasar. “Bukankah eomma dan appa juga sudah bilang bahwa kami tidak setuju kau masuk sekolah seni itu?”

“Eomma tidak pernah mengatakannya. Eomma hanya menyuruhku untuk berpikir ulang.” Bantahku.

Eomma menatapku. “Seharusnya kau sadar bahwa itu berarti eomma dan appa tidak setuju dengan pilihanmu. Ok, seandainya kau masuk ke universitas itu, lalu apa yang kau harapkan, hah? Mau jadi apa kau dengan masuk ke sekolah itu. Ingin menjadi artis seperti oppamu juga, hah?” Eomma agak menaikkan intonasi suaranya tetapi masih dalam emosi yang stabil.

Aku terdiam mendengar perkataan eomma. Nan… aku memang ingin menjadi penyanyi. Aku ingin musikku didengar orang.

“Kalau aku ingin menjadi seperti oppa bagaimana?” Ucapku tiba-tiba. Eomma menghentikan makannya dan meletakkan peralatan makannya dengan agak kasar.

“Mworago? Apa eomma tidak salah dengar? Kau ingin menjadi seperti oppamu? Hidup yang seperti itu yang kau inginkan? Tidak mempunyai privasi, selalu diikuti fans, tidak bisa bebas melakukan sesuatu, selalu menjadi sorotan, dan bahkan tidak bisa memiliki pacar. Hidup bodoh seperti itu yang kau inginkan?” Eomma menatapku sendu. Memang, sedari dulu eomma dan appa memang tidak pernah setuju dengan dunia yang dipilih oppa. Menjadi seorang artis bukanlah kehidupan yang layak menurut kedua orang tuaku. Mereka ingin aku dan Siwon oppa menjadi penerus perusahaan.

Tapi aku tidak ingin! Aku ingin memilih jalan hidupku sendiri. Tidakkah mereka mengerti itu?

“Eomma dan appa hanya ingin yang terbaik untukmu, sayang. Kau tahu, diluar sana ada ribuan orang yang ingin bekerja diperusahaan besar sekelas Hyundai, tapi kau… kau sudah dapat posisi sebagai direktur secara mudah. Yang tinggal kau lakukan sekarang hanya masuk ke KyungHee dan belajar bisnis agar kau siap untuk memimpin perusahaan. Apa itu terlalu  susah untukmu? Tidakkah kau seperti orang yang tidak tahu bersyukur?”

Aku meremas kedua tanganku hingga buku-buku jariku memutih. Aku benci situasi ini. Naega sirheo!

“Hanya kau harapan eomma dan appa. Oppamu sudah mengecewakan kami, apa sekarang kau juga ingin ikut-ikutan mengecewakan kami? Sedari dulu semua keinginanmu eomma dan appa turuti. Kau ingin masuk ke SMA yang sama dengan teman-temanmu eomma mengizinkan. Dan bahkan saat kau merengek ingin tinggal bersama teman-temanmu eomma dan appa juga mengabulkannya. Dan sekarang, kami hanya meminta sedikit padamu. Sesulit itukah bagimu untuk mengabulkannya?”

(Jiyeon’s POV End)

*****

“Mworago? Kau… kau dijodohkan?!” Pekik Boyoung histeris. Jiyeon mengangguk lemah. Ini semua terlalu berat baginya. Sekolah bisnis dan sekarang perjodohan. Tepat setelah Jiyeon dan eommanya selesai membahas perihal universitas yang akan dipilihnya, eomma Jiyeon membuat pernyataan yang sukses membuat Jiyeon terkejut bukan main.

“Eomma akan menjodohkanmu dengan Junsu, anak Tn Kim JongDae dan Ny Kim MinSu.”

“Kau akan menerimanya?” Tanya Jiyoung hati-hati.

“Tidak. Keunde, percuma aku menolak, semua hanya akan sia-sia belaka.”

Boyoung mengusap punggung Jiyeon dengan penuh perhatian. Ia turut bisa merasakan kegalauan yang sedang dihadapi Jiyeon.

“Apa Siwon oppa tahu mengenai ini?” Tanya Jiyoung lagi. Jiyeon mengedikkan bahunya. “Entahlah, tapi kurasa oppa tidak tahu. Karena dia pasti akan dengan keras menentang perjodohan ini. Lagipula sekarang oppa bersama Super Junior oppadeul kan sedang sibuk Super Show 5, jadi kurasa eomma belum sempat menceritakannya pada oppa.” Jawab Jiyeon lirih.

Jiyeon menyenderkan tubuhnya disofa. “Dosa besar apa yang pernah kubuat hingga aku mengalami ini semua?” gumamnya lirih, membuat kedua sahabatnya menatap Jiyeon iba. Mereka ingin sekali dapat meringankan beban Jiyeon.

*****

 

_AT SUPER JUNIOR’s DORM_

“Jiyeon itu masih muda, eomma. Bagaimana mungkin eomma ingin menjodohkannya?!” Pekik Siwon frustasi. Pria tampan itu baru saja pulang dari Super Show 5 yang diselenggarakan di Chili, Negara bagian Amerika Selatan itu. Dan begitu ia sampai di Korea, ia mendapati kabar dari sang adik bahwa sang adik akan dijodohkan. Siwon lantas langsung menghubungi eomma-nya untuk menanyakan kejelasan berita tersebut.

“Kau jangan berlebihan Siwon. Memangnya  kenapa jika ia masih muda? Ada yang salah dengan itu? Lagipula Junsu itu adalah anak yang baik dan berasal dari keluarga terpandang.” Jawab Ny.Choi.

Siwon menghela napas lelah. “Tapi eomma tidak peduli dengan perasaan Jiyeon. Jiyeon tidak menginginkan pertunangan itu. Jangan memaksanya.” Bujuk Siwon, berharap sang eomma yang keras kepala dapat sedikit merubah pikirannya.

“Sudahlah, kau berbicara bagaimanapun tidak akan membuat eomma dan appa membatalkan perjodohan ini.”

“Bagaimana dengan kuliah Jiyeon? Jiyeon bilang eomma memaksanya untuk masuk ke sekolah bisnis.”

“Itu benar. Eomma memang menyuruhnya untuk masuk sekolah bisnis dan melarangnya keras untuk masuk sekolah seni.”

Siwon terdiam. “Wae? Apa pandangan eomma dan appa terhadap pekerjaan seni masih sama seperti dulu?” Tanya Siwon lirih.

“Eomma rasa kau sudah tahu jawabannya, kan?”

“Keunde wae eomma? Wae? Eomma tidak lihat bahwa berkat seni aku bersama Super Junior bisa seperti ini?”

“Tapi perusahaan keluarga kita ini sangat penting! Kau sudah menolak untuk melanjutkan perusahaan kita dan lebih memilih dunia senimu itu. Sekarang ini hanya Jiyeon lah  satu-satunya harapan eomma dan appa. Kau tidak kasihan melihat kami, eo?!” Ujar Ny.Choi dengan nada keras.

“Tapi…”

“Tidak ada yang bisa merubah keputusan eomma dan appa.”

KLIK.

Siwon menghembuskan napasnya kasar. Ia melemparkan tubuhnya ke sofa. Diurutnya kepalanya yang terasa pusing. Jujur,  ia merasa sedikit bersalah pada Jiyeon. Siwon sadar bahwa ini semua terjadi karena dirinya. Jiyeon dipaksa untuk meneruskan perusahaan karena dirinya yang menolak jabatan itu, sehingga semua tanggung jawab akhirnya dibebankan pada Jiyeon.

Kyuhyun yang baru selesai mandi mengernyitkan dahinya ketika melihat Siwon yang duduk termenung masih dengan menggunakan baju ketika mereka sampai. Si evil maknae ini mengambil tempat disebelah Siwon.

“Waeyo hyung? Sepertinya kau lagi ada masalah?” Tanya Kyuhyun sembari menatap raut wajah Siwon.

“Hah… eommaku, ia memaksa Jiyeon untuk masuk ke sekolah bisnis. Padahal Jiyeon ingin sekali masuk sekolah seni. Bahkan ia sudah lulus tahap awal seleksi Kirin Art University. Tapi eomma malah menentang keras keinginan Jiyeon untuk bergelut di dunia seni. Dan yang lebih parah, eomma ingin menjodohkan Jiyeon dengan anak kolega bisnisnya.”

“Mwo?!” Kyuhyun terbelalak kaget mendengar perkataan terakhir Siwon. “Dijodohkan?” Ulangnya lagi. Siwon hanya mengangguk sebagai jawaban.

“Lalu… em… apa Jiyeon setuju dengan perjodohan itu?” Tanya Kyuhyun lagi.

“Tentu saja tidak. Ia bahkan menelponku sambil menangis karena ia menentang perjodohan itu.” Siwon menghela napas sesaat. “Aku sudah mencoba untuk berbicara baik-baik dengan eomma. Tapi gagal. Eomma terlalu keras kepala.” Ucap Siwon dengan nada pelan. Ketara sekali bahwa pria berlesung pipi itu amat sangat lelah.

Kyuhyun terdiam, terlihat ikut berpikir. Entah mengapa ia merasa kaget dan tidak suka mendengar bahwa Jiyeon akan dijodohkan. Ia merasa agak sedikit tidak rela. Namun ia pun bingung mengapa ia bisa merasa seperti itu. Mungkin karena ia sudah menganggap Jiyeon seperti adik kandungnya sendiri. Atau mungkin… ada hal lain?

*****

(Jiyeon’s POV)

_AT THE ROOFTOP_

Aku menatap lembaran-lembaran brosur Kirin Art University yang ada ditanganku. Aku sudah lulus tahapan awal, hanya tinggal satu tes lagi. Tapi… apa mungkin aku masih bisa untuk mengikuti tes itu? Toh kalaupun aku lulus eomma tidak akan mengizinkanku untuk sekolah disana.

‘Haruskah aku mengubur impianku dalam-dalam?’

Aku menarik napas dan mengembuskannya dengan pelan. Tanganku sudah terjulur untuk membuang lembaran-lembaran brosur yang ada ditanganku ini. Tapi sebuah suara seketika menghentikan niatku.

“Jangan dibuang!”

Aku menolehkan kepalaku dan menatap kearah pintu masuk rooftop. Disana sudah berdiri seorang namja bertubuh tinggi yang menggunakan jaket hitam dengan dalaman kaus putih yang membalut tubuhnya.

“Kyuhyun oppa…”

Namja yang ternyata adalah Kyuhyun oppa, melangkahkan kakinya mendekatiku. Ia mengambil brosur-brosur yang tadi hendak aku buang.

“Jika kau membuangnya itu berarti kau rela melepas mimpimu begitu saja. Padahal kau sudah selangkah lagi.” Ujar Kyuhyun oppa sembari menatapku. Aku tersenyum miris. “Percuma oppa, eomma tidak akan mengizinkanku.”

“Tapi bukan berarti kau harus menyerah, kan? Aku yakin pasti akan ada jalan lain untukmu.”

Aku menatap pemandangan kota Seoul yang diselimuti lampu-lampu berwarna warni. “Yah, kuharap begitu.”

Tidak ada percakapan lagi setelah itu. Baik aku dan Kyuhyun oppa sibuk dengan pikiran kami masing-masing. Mata Kyuhyun oppa masih setia menatap pemandangan kota Seoul dari atas atap apartemen ini. Aku menatap oppaku yang satu ini sekilas sebelum kembali terpaku pada pemandangan kota Seoul. Kyuhyun oppa juga pernah berada dalam situasi yang sama seperti aku. Ia baru direstui menggeluti dunia seni setelah ia mengalami kecelakan beberapa tahun yang lalu.

“Oppa…”

“Hm?” Ia menolehkan kepalanya kearahku. “Ada apa?”

“Kau juga pernah mengalami hal seperti ini juga kan? Apa yang kau lakukan saat itu?” Tanyaku.

Kemudian Kyuhyun oppa menceritakan masa-masa sulitnya saat tidak mendapatkan restu dari orang tuanya. Ceritanya hampir sama dengan Siwon oppa, yang intinya mereka tidak pernah sekalipun menyerah dan tetap berpegang teguh pada keinginan mereka.

Nan… aku juga sangat ingin bisa bersikap seperti mereka…

(Jiyeon’s POV End)

*****

Jiyeon merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur. Matanya menerawang menatap langit-langit kamar. Setelah berbicara dengan Kyuhyun perasaan gadis itu menjadi agak lebih baik. Sekarang ia bertekad untuk mempertahankan mimpinya dan tentunya juga menolak perjodohan itu. Ia juga sudah berbicara dengan Siwon, dan sang oppa setuju dengan keputusannya.

Sekarang yang harus dilakukannya adalah menemukan cara untuk membatalkan rencana sang ibu. Dan Jiyeon sadar bahwa ini adalah bagian yang tersulit, mengingat sang ibu yang berwatak keras kepala dan juga sang ayah yang tegas dan tetap pendirian.

“Hwaiting Jiyeon!” Gumamnya pada diri sendiri sembari mengepalkan tangannya.

*****

“Eomma, mengapa kau tega padaku, eo?” Jiyeon menangis kesal. Pasalnya sang eomma dengan tanpa persetujuannya telah mendaftarkan Jiyeon ke sekolah bisnis Kyunghee.

“Jiyeon-ah, ini semua demi kebaikanmu.” Ujar sang eomma berusaha menenangkan putrinya itu. Jiyeon membuang muka. Ia sudah sangat kesal dengan tindakan semena-mena yang dilakukan eomma-nya. Gadis itu merasa dikhianati oleh ibunya sendiri.

“Geure, lakukanlah sesuka eomma!” Jerit Jiyeon sebelum melarikan diri. Ia butuh ketenangan saat ini.

“Oppa, neo oddiseo? Nan… hiks… aku membutuhkanmu…” Isak Jiyeon. Siwon yang mendengar dongsaeng kesayangan-nya itu menangis pun menjadi panik. “Kau dimana?” Tanya Siwon.

“Aku di ada di taman dekat rumah kita. Eomma benar-benar keterlaluan. Ia sudah mendaftarkan aku di sekolah bisnis itu dan yang lebih parah, hari ini keluarga Kim akan datang ke rumah kita guna untuk membicarakan pertunangan. Oppa naega ottohke?!”

“Eomma… aish jinjja!”

“Oppa neo oddiseo?” Tanya Jiyeon lagi.

“Oppa sedang di Petite France, ada syuting disini. Tapi oppa akan berusaha agar bisa menemuimu sekarang. Tunggulah.”

Jiyeon bergegas pergi dari taman itu. Ia tidak ingin ditangkap oleh orang suruhan orang tuanya. Ia tahu pasti bahwa ibunya pasti akan mengutus orang untuk membawanya kembali pulang kerumah, mengingat bahwa nanti malam keluarga Kim akan datang untuk membicarakan perihal pertunangan.

Baru beberapa langkah Jiyeon meninggalkan taman, ia sudah melihat beberapa orang suruhan orang tuanya sedang menuju kearahnya. Spontan Jiyeon langsung berlari.

“Nona Jiyeon!” Panggil orang-orang suruhan itu seraya mengejar Jiyeon. Jiyeon tidak tahu harus pergi kemana. Ia tidak mungkin pulang ke apartemen sebab orang-orang itu pasti akan sangat mudah menemukannya. Walhasil, gadis itu hanya bisa terus berlari sambil memikirkan kemana ia harus pergi.

Sesekali Jiyeon menoleh kebelakang. Orang-orang itu masih mengejarnya, tapi jumlah mereka lebih sedikit dari sebelumnya. Seketika Jiyeon panic.

‘Jangan-jangan sebagian lagi sedang mengambil mobil agar mereka lebih mudah mengejarku. Atau mungkin mereka mengambil jalan pintas?’ Jiyeon bergelut dengan pikirannya sendiri. Napas gadis itu sudah terengah-engah. Wajah cantiknya sudah dibanjiri oleh keringat.

‘Ya Tuhan, tolong aku…’

CKITTTT!

Jiyeon berhenti mendadak saat mendapati sebuah mobil Hyundai silver berhenti tepat didepannya. Sang pengemudi menurunkan kaca jendelanya. “Palli!” Seru namja yang ternyata adalah Kyuhyun itu. Tanpa pikir panjang Jiyeon segera masuk ke mobil namja itu.

Kyuhyun menyetir gila-gilaan, seakan ia sedang berada dalam sirkuit balapan. Sedangkan Jiyeon, gadis itu hanya dapat menutup mata seraya berdoa dalam hati agar setelah ini ia masih bisa menghirup oksigen dan melihat matahari terbit.

Dengan takut-takut Jiyeon membuka sedikit matanya dan mengintip kearah kaca spion mobil Kyuhyun. Ia dapat melihat bahwa mobil-mobil orang suruhan eommanya masih setia mengejar mereka. Jiyeon menggigit bibirnya. “Oppa ottohke?” Tanya Jiyeon parau. Jelas ia saat takut sekarang.

“Gwenchana. Semua akan baik-baik saja. Aku akan membawamu ke tempat yang aman.” Jawab Kyuhyun lembut tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan. Pria itu focus terhadap kemudi yang sedang dipegangnya.

Jiyeon hanya dapat mengangguk pasrah. Ia mempercayakan semuanya pada Kyuhyun. Toh ia yakin bahwa Kyuhyun pasti akan melindunginya.

*****

“Eo hyung, Jiyeon aman bersamaku. Maaf, aku terpaksa membawanya kabur.”

“Gwenchana, seharusnya aku yang berterima kasih padamu. Kau sudah menjaga Jiyeon, padahal seharusnya aku yang melakukannya. Mian sudah merepotkanmu, keurigo gomawo atas bantuanmu.”

“Ah ne, gwenchana. Ne, cheonmaneyo hyung.”

Kyuhyun meletakkan ponselnya disamping. Mata namja itu terpaku menatap yeoja cantik yang tengah tertidur disampingnya. Mereka masih berada didalam mobil. Kyuhyun memutuskan untuk membawa Jiyeon ke bukit bintang. Tempat itu lumayan jauh dari hiruk pikuk keramaian kota Seoul. Setidaknya dengan begini sedikit pula kemungkinan orang-orang itu akan menangkap mereka.

Kyuhyun sadar bahwa kali ini ia sudah bertindak cukup jauh. Membawa lari anak gadis orang. Seumur hidup, bahkan didalam mimpi sekalipun tidak pernah terlintas hal itu dalam benaknya. Ini pertama kalinya Kyuhyun ikut campur dalam urusan pribadi orang lain. Entah mengapa keinginan ia untuk menolong dan melindungi adik hyung-nya ini begitu besar. Jika biasanya ia akan menghindari segala macam bentuk persoalan, justru kali ini ia sendiri yang menyulut api dalam persoalan tersebut.

Kyuhyun terkekeh kecil mengingat itu semua. ‘Kau sudah gila Cho Kyuhyun’ Batinnya sembari menyandarkan tubuhnya dijok kursi mobil.

*****

_AT CHOI’s HOUSE_

Siwon menapakkan kakinya kedalam sebuah rumah mewah dikawasan elit Gangnam. Pria itu berjalan dengan langkahnya yang lebar-lebar menuju ruang keluarga, tempat kedua orang tuanya biasa bersantai. Begitu ia masuk kedalam ruang santai itu, ia sudah disuguhi tatapan tajam dari kedua orang tuanya.

“Dimana Jiyeon?” Tanya sang appa dengan nada dingin.

“Jangan khawatir, Jiyeon berada ditempat yang aman bersama temanku.” Jawab Siwon.

Ny.Choi menatap Siwon geram. “Kau tahu, gara-gara adikmu kabur rencana pertemuan dengan keluarga Kim batal! Ia sudah membuat malu appa dan eomma!” Nyonya Choi geram. Siwon tersenyum simpul. “Hanya itu yang eomma pikirkan? Nama baik kalian berdua? Bagaimana dengan perasaan uri Jiyeon? Apa itu tidak penting, hah?” Tanya Siwon bertubi-tubi.

Tuan Choi yang sudah mulai emosi pun angkat bicara. “Jaga bicaramu Choi Siwon! Kami melakukan ini semua demi kebaikan Jiyeon. Kami menyayanginya, bukan ingin menyakitinya.” Tuan Choi menatap putra pertamanya itu dengan intens. “Duduklah!” Suruhnya lagi.

Siwon duduk disofa tepat dihadapan kedua orang tuanya. “Sekarang kau jawab, dimana Jiyeon?” Tanya Ny.Choi lagi. Siwon tetap bungkam, membuat kedua orang tuanya nyaris hilang kesabaran.

“Bagaimana jika kita membuat perjanjian?” Ucap Siwon seraya menatap satu persatu wajah kedua orang tuanya. Tuan Choi mengernyitkan dahi. “Perjanjian apa?”

“Aku ingin kalian membebaskan Jiyeon dari tanggung jawab menjadi penerus perusahaan. Aku juga ingin kalian membatalkan pertunangan Jiyeon dengan Junsu. Dan sebagai gantinya… aku yang akan meneruskan perusahaan.” Siwon berkata dengan tegas, tak tampak sedikit pun keraguan dari nada bicaranya. Matanya namja berlesung pipi itu tegas menatap kedua orang tuanya, tanda bahwa ia memang benar-benar serius dengan ucapannya.

Nyonya Choi tersenyum senang sekaligus kaget. “Benarkah? Lalu… em bagaimana dengan pekerjaanmu sekarang? Apa kau akan meninggalkannya?” Tanya sang ibu.

Siwon menggeleng. “Ani, aku tetap akan menggeluti dunia seni. Toh, kontrak pekerjaanku juga masih banyak. Tapi kalian jangan khawatir, sebab sebisa mungkin aku akan berusaha untuk menjadi pimpinan perusahaan yang baik. Aku akan belajar bisnis. Dan… yah, yang pasti aku bersedia untuk menjadi penerus appa.” Ujar Siwon.

Tuan dan Nyonya Choi saling menatap dan kemudian tersenyum puas. “Baiklah, kami tidak akan membebankan tanggung jawab perusahaan pada Jiyeon dan juga pertunangan itu akan kami batalkan.” Tuan Choi berkata sembari membenarkan letak kaca matanya.

“Arasso. Kalian bisa pegang omonganku. Aku tidak akan lari dari tanggung jawab.”

Tuan Choi tersenyum senang. “Geure, appa pegang janjimu.”

*****

Badanku pegal. Leherku sakit.

“Hooaam…” Aku merentangkan tanganku dan merenggangkan tubuhku. Tidur didalam mobil memang benar-benar menyiksa tubuhku.

Eh? Aku baru sadar bahwa aku tidak sendiri disini. Kyuhyun oppa sedang tertidur dikursi kemudinya, tepat disampingku. Kasihan oppa, ia pasti kelelahan. Baru selesai konser bukannya beristirahat, malah mengurusi urusanku. Mianhe oppa…

Mataku menatap Kyuhyun oppa yang sedang tidur. Ia terlihat damai dalam tidurnya. Meskipun wajahnya terlihat lelah dan pucat, tapi itu tidak menutupi ketampanan yang ada pada dirinya. Aigoo, kemana saja aku selama ini sampai baru menyadari bahwa Kyuhyun oppa sangat tampan. Bahkan melebihi Donghae oppa, yang dulu menurutku menempati posisi kedua setelah Siwon oppa.

Dengan pelan aku membuka pintu mobil dan kemudian melangkahkan kakiku keluar. Huuaa… Udaranya segar! Ternyata sekarang aku sedang ada diatas bukit. Dari sini terlihat jelas kota Seoul yang selalu ramai dan tidak pernah tidur. Namsan tower juga terlihat dari sini.

“Kau lapar?”

“Eh, oppa sudah bangun rupanya.” Aku tersenyum manis. Kyuhyun oppa melangkahkan kakinya mendekat kearahku.

“Aku lapar. Ayo kita makan!” Ajak Kyuhyun oppa.

“Eh, tapi…”

Kyuhyun oppa tersenyum. “Jangan khawatir! Semua sudah diselesaikan oleh Siwon hyung. Kau akan baik-baik saja. Tadi dia SMS, dia bilang kau sudah bisa pulang sekarang.” Ujar Kyuhyun oppa.

Aku menghela napas lega. Kalau begitu berarti posisiku sudah aman? Keunde, bagaimana bisa? Apa yang telah dilakukan oleh Siwon oppa hingga bisa merubah keputusan eomma dan appa?

“Kajja, aku lapar!”

“Oh, ne.” Seruku sembari berlari kecil menghampiri Kyuhyun oppa.

(Jiyeon’s POV End)

*****

_JIYEON’s APARTEMENT_

Jiyeon memeluk oppanya erat. Gadis cantik itu tidak dapat menyembunyikan air matanya. Ia terharu dengan pengorbanan yang telah dilakukan Siwon.

“Oppa, gomawo karena kau telah berkorban demi ku.” Jiyeon menatap oppanya dengan air mata yang berlinang. Siwon tersenyum kecil, menampakkan lesung pipi yang terpatri diwajah tampannya. Diusapnya kepala Jiyeon dengan lembut. “I’ll do anything for you…” Ucap Siwon.

“Mian. Padahal oppa sudah bersusah payah agar bisa terbebas dari tanggung jawab itu. Tapi karena aku, oppa terpaksa harus terbebani lagi. Jeongmal mianheyo…” Isak Jiyeon.

Siwon menarik Jiyeon kedalam pelukannya. “Ani, aku tidak merasa terbebani. Lagipula, aku ini anak pertama, sudah sepantasnya aku yang mengurusi perusahaan.”

“Gomawo…”

“Kau sudah berkali-kali mengucapkannya. Aku bosan mendengarnya.” Ujar Siwon sembari tertawa kecil. Jiyeon memukul bahu Siwon pelan. “Aish oppa!”

“Sudahlah. Jangan pernah merasa bersalah lagi, arasso? Ini semua bukan kesalahanmu. Dan lagipula, mana mungkin aku tega melihat dongsaengku ini dibebankan pada hal yang rumit seperti itu. Apapun akan aku lakukan untuk membantumu.” Siwon menatap Jiyeon penuh sayang.

“Aku akan mengabulkan apa saja permintaan oppa sebagai tanda terima kasih.”

Siwon tersenyum hangat. “Cukup buktikan bahwa kau dapat masuk ke Kirin Art University. Itu sudah cukup bagiku.” Ujar Siwon membuat Jiyeon tertawa kecil. “Arasso, tunggu saja. Sebentar lagi pasti aku akan tercatat sebagai salah satu mahasiswi di Kirin Art University.” Jiyeon berkata dengan bangga.

“Ok, I’ll keep your word.”

-The End-

I have no passion in writing FF anymore 😦
Ide sih ada banyak, tapi nulisnya itu loh… males bgt! mian klo ini jelek, aku juga sadar klo ini ancur bgt. Jadi mau komen gak komen itu sih terserah kalian. Mau kritik boleh juga. Aku bukan tipe author yang haus akan komen kok. So, enjoy aja 😀

24 tanggapan untuk “(Choi Jiyeon’s Story) Fragile…

  1. Duhhhhh seneng nya choi story berlanjut lagi… Gomawo authorrrrrrrrrr#hug

    Cerita persaudaraan ini bener2 menyentuh bgt… Dr awal sampe sekarang selalu bikin gregetan ceritanya… Padahal ini bukan cerita romance.. Tp menurut ∂ķΰ tetep aja sikap siwon ke jiyi tuh melebihi sikap namja ke yeoja yg lagi pacaran…

    Dan yg bikin ∂ķΰ seneng lagi… Kyuhyun seperti nya ada feeling ke jiyi…. Yeayyyyyyyyy

    Bagus bgt thorrrr cerita ini… ∂ķΰ sampe deg2an baca nya pas jiyi di kejar org suruhan ortu nya… Pokoknya ∂ķΰ sukaaaaaa bgt sama FF choi jiyeon story ini… ƍäªk ngebosenin… Dan selalu pengen minta lanjutan nya deh kekekekekkkk….

    Thorrrrr jeballll yg semangad yaa… Buatin lanjutannya lagi yaaa ^^

    1. hihi… gomawo ya chingu! komen kmu bikin aku senyum kegirangan *hug*
      Aku ngga nyangka klo cerita ini bkalan ada peminatnya. Soalnya biasanya org2 kan suka baca yg Romance drpd Family. Tapi syukur deh klo kmu suka. Skali lgi gomawo atas komen dan dukungannya. Aku bkalan berusaha untuk tetep nulis lgi :DD

      1. Xixixixiiii…. ∂ķΰ abis baca ulang.. Dan ƍäªk bosen sih bacanya 😀

        Chingu kapan nih buatin FF jiyeon yg chapter.. Klo bisa sih main cast nya KyuYeon hehe

        Chingu punya twitter ƍäªk ? Klo punya apa twitter nya nanti ∂ķΰ follow :p

  2. Beruntung banget Jiyeon punya Oppa sebaik Siwon dan sahabat yang selalu berbagi…aigooo penasaran ma hubungan Jiyeon-Kyuhyun…apa Kyuhyun punya perasaan lebih dri sekedar dongsaeng ke Jiyeon…ditunggu next story nya ne chingu 🙂

    1. Gomawo atas komennya 😀
      hmm… hubungan Jiyeon ama Kyuhyun emg msih blum jelas. masing2 pihak msh bingung sm perasaannya msg2. bisa aja kyuhyun bersikap gitu karena dia nganggap Jiyeon adik, tp bisa juga ngga XD *tebak aja deh*

  3. Aigoo siwon memang oppa idaman deh, berkorban demi jiyeon.

    Aah kyuyeon kyuyeon kyuyeon kyuyeon kyuyeon kyuyeon kyuyeon kyuyeon kyuyeon kyuyeon kyuyeon kyuyeon . . . Joa johae

  4. Kyaaaaaaa saeeeeeng eon ketinggalan…. ;(
    ayik asyik asyik akhirny Choi story ada lagi…#jingkrak”geje bareung KYUYEON*PLakkkk#Kkkk
    aaach aja keren,,,bgus kok say sapa blang jelek!!!!
    T.O.P BGT dech pokok_ny… 😀
    eon tunggu ff Choi story/ff jiyeon slanjut_ny… 😉

    1. hihihi yaaay eonnie suka sm FF nista ini! *ngedance gaje* makasih ya eon, selalu support FF aku. Ne, sengaja ni aku kasih Kyuyeon moment biar eonnie geregetan 😀 muaaahahaha~ tunggu next partnya ne :DD

      1. Ya donk suka… 🙂
        eon sngat tunggu klanjutan ff nie… 😉

        salgi cast yeoja_ny jiyi pasti eon nanti”….hehehe
        beneran loch eon tunggu lanjutan ff nie law gak eon tunggu ff jiyeon mu yang lain…Kkkk

  5. kyaa seneng bnget, apalagi ada moment kyuyeon >< ekhmm kyknya kyu udh mulai ada rasa sma jiyeon deh 😀 aduh seneng bnget sma siwon dia rela berkorban buat jiyeon ^^

  6. eommajiyi keras kepala banget aigoo padahal jiyi udah sampemohon2 untung ada siwon oppa yg nyelamatin dia bener2 deh siwon oppa penyelamat banget.
    disini kyu masih blm tau ya perasaannya ke jiyi ayo mantapkan hati kyu wkwkwk

Tinggalkan Balasan ke kyula88 Batalkan balasan