Chapters · KyuYeon (Kyuhyun Jiyeon)

Can I Love You? (Part 2)

1403623943283

Author : Cho Haneul 
Title      : Can I Love You?
Type     : Chaptered
Genre  : Romance, Drama

POSTER FROM MY DONGSAENG ❤

Cast :
– Park Jiyeon
– Cho Kyuhyun

___________________________________

_Santorini, YUNANI_

Senyum sumringah tak pernah pudar dari wajah cantik Jiyeon sejak ia dan Kyuhyun menapakkan kaki mereka di salah satu kota pariwisata terkenal di Yunani, Santorini. Udara yang segar serta pemandangan indah tersaji secara gratis dihadapan mereka. Jiyeon begitu mengagumi kota kecil nan tua dengan mayoritas arsitektur Venesia dan Cycladic itu. Ia mengagumi rumah-rumah penduduk yang dibangun ditepi tebing setinggi 400 meter sampai keatas gunung, sedangkan dibawahnya terhampar laut biru yang sangat terlihat berkilauan akibat pantulan dari cahaya matahari.

Jiyeon dan Kyuhyun meletakkan dua buah koper mereka didalam kamar yang telah dipesan sebelumnya. Kamar yang berukuran sedang, namun dengan fasilitas bagus serta pemandangan yang indah dari balkon. Yah, sebuah kamar yang sempurna untuk pasangan pengantin baru yang sedang berbulan madu. Namun sayangnya, baik Jiyeon ataupun Kyuhyun sama sekali tidak memikirkan hal ‘itu’ dikarenakan pernikahan mereka yang bukan dilandasi oleh cinta.

Jepretan kamera berulang kali terdengar saat Jiyeon dengan begitu semangatnya memotret objek pemandangan indah dari balkon kamarnya. “Indahnya…” Jiyeon berdecak kagum. Kyuhyun berdiri tepat dibelakang gadis itu. Wajahnya datar, tanpa ekspresi. Ia hanya menatap sendu ke hamparan laut yang biru.

‘Sooyoung sangat menyukai laut meskipun gadis itu tidak bisa berenang.’

Kyuhyun tersenyum kecil yang terlihat pilu saat mengingat terakhir kali ia pergi ke pantai bersama Sooyoung. Mereka pergi ke Pucket, Thailand untuk mengisi libur musim panas mereka. Sooyoung memang sangat menyukai pantai, yah meskipun gadis itu sangat payah dalam hal berenang. Tapi Kyuhyun sangat menyukai itu, sebab dengan begitu ia dapat menghabiskan waktunya untuk mengajari sang yeojachingu berenang. Ia menikmati setiap detik waktu yang habis ketika mengajari Sooyoung. Kyuhyun bahkan masih dapat mengingat dengan jelas bagaimana ekspresi panic dan teriakan panic gadis itu saat Kyuhyun dengan sengaja melepaskan tangan mereka dan berpura-pura hendak membiarkan Sooyoung.

“Wae geure oppa?” Jiyeon menatap Kyuhyun bingung saat melihat namja itu tersenyum sedih.

“Ani. Hanya mengingat kenangan lama.” Jawab Kyuhyun tanpa sedikitpun menatap Jiyeon. Jiyeon mendesah. Ia sudah tahu bahwa kenangan lama yang dimaksud Kyuhyun adalah Sooyoung. Ada sedikit terselip perasaan kesal karena justru Kyuhyun malah memikirkan Sooyoung disaat tengah bersamanya.

“Ayo kita makan. Aku lapar.” Ucap Kyuhyun datar.

 

 

*****

 

 

Kedua insan itu berjalan menuruni jalanan batu putih. Suasana siang itu cukup hiruk pikuk dengan segala kesibukan para penduduknya, dan terutama para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Mereka tengah berbondong-bondong berbelanja souvenir khas Yunani. Jiyeon mengabadikan setiap momen indah itu dengan kamera digital miliknya. Kyuhyun berjalan santai disisi gadis itu sambil sesekali mengamati kegiatan penduduk disana.

Mereka makan disalah satu restoran yang ada disana. Restoran yang bertemakan outdoor itu terlihat ramai. “Indah sekali ya oppa.” Ujar Jiyeon senang. Kyuhyun mengangguk.

Seorang pelayan datang membawakan buku menu. Jiyeon mengernyit bingung melihat nama-nama makanan yang baru kali itu dilihatnya. Semua terasa asing, tak ada yang dikenalnya. Kyuhyun sudah menyebutkan pesanannya dengan bahasa inggris yang fasih. Maklum saja, namja itu tamatan salah satu universitas terkemuka di Inggris. Pada akhirnya Jiyeon asal memilih makanan. Ia memilih berdasarkan nama yang menurutnya lucu, tanpa tahu rasa dan rupa makanan tersebut. Jiyeon berpendapat bahwa nama yang bagus pasti mencerminkan rasa makanannya.

“I choose this one.” Jiyeon menunjuk nama makanan yang dimaksud tanpa mau repot-repot menyebut namanya. Pelayan tersebut mengangguk sembari tersenyum. “Okay. Please wait for 15 minutes.” Ia berkata dengan ramah sebelum pergi.

Tepat 15 menit kemudian, makanan yang mereka pesan datang. Jiyeon tersenyum begitu melihat makanan Kyuhyun yang terlihat begitu menggiurkan. Gadis itu sudah tak sabar untuk melihat pesanannya yang ia pilih dengan alasan nama lucu tersebut. Senyum Jiyeon sirna begitu sang pelayan meletakkan makanan yang ia pesan tepat dihadapannya.

Kyuhyun yang melihat ekspresi Jiyeon bertanya dengan nada heran. “Kenapa? Itu pesananmu kan?”

“Aku bahkan tak tahu bentuk dan rupanya seperti apa. Apa ini benar-benar makanan yang tadi ku pesan?” Jiyeon menatap piringnya tidak selera. Dengan lesu Jiyeon mengambil garpu dan pisau. Ia menusuk-nusuk daging setengah matang yang ada dipiringnya. Oh, Jiyeon bahkan sangsi jika daging itu setengah matang. Warnanya masih merah, seperti daging mentah, dan bau bumbunya begitu menusuk indera penciuman. Jiyeon nyaris muntah.

Gadis itu menatap nelangsa kearah Kyuhyun yang tengah melahap lobsternya dengan penuh nikmat. Dalam hati Jiyeon merutuk hipotesisnya yang bodoh itu. Seharusnya dia mengikuti pesanan Kyuhyun saja. Ah, inilah jadinya jika kita sok tahu.

“Kau tidak makan?” Kyuhyun kembali bertanya.

Jiyeon menatap ragu kearah piringnya. Dengan gerakan slow motion gadis itu mengarahkan irisan daging tersebut kedalam mulutnya. Tepat beberapa senti sebelum daging itu masuk kedalam mulutnya, tangan Jiyeon ditarik oleh Kyuhyun. Namja itu menggeser piring Jiyeon dan malah mendorong piring lobsternya kearah sang istri. Jiyeon menatap bingung.

“Makan itu saja.” Tunjuk Kyuhyun kearah lobster.

“Tapi oppa?”

“Aku sudah pesan satu lagi tadi.” Jawab pria itu singkat.

Senyum Jiyeon langsung terbit. “Hehe, gomawo oppa. Kau sungguh baik.” Ucap Jiyeon tulus. Ia tidak menyangka bahwa Kyuhyun akan rela memberikan makanannya. Jiyeon melirik kearah makanan yang tadi ia pesan. ‘Selamat tinggal makanan menjijikkan! Tuhan masih amat menyayangiku.’

*****

 

 

Jiyeon langsung merebahkan tubuhnya begitu sampai di kamar hotel. Gadis itu bahkan tak mau repot-repot mencuci muka dan mengganti baju. Jiyeon benar-benar kelelahan akibat berjalan-jalan mengelilingi Santorini seharian. Namun begitu, ia merasa amat puas karena dapat menikmati pemandangan indah dikota, apalagi dengan fakta bahwa ada seorang Cho Kyuhyun yang menemaninya.

“Ganti bajumu dulu.” Ucap Kyuhyun dengan nada agak memerintah. Namja itu memang tidak suka dengan ketidakdisiplinan. Jiyeon mendesah malas dan dengan terpaksa beranjak dari posisi nyamanya. Begitu menapakkan kakinya ke lantai, tubuh Jiyeon limbung. Ia kembali terduduk dipinggir ranjang. Kyuhyun yang melihat itu menjadi agak khawatir.

“Kau sakit?”

Jiyeon mendongak. “Hanya pusing.” Gadis itu memijat pelipisnya.

Kyuhyun terdiam. Ia baru ingat jika Jiyeon memiliki anemia yang mengharuskan gadis itu untuk tidak terlalu lelah. Jangan berpikir jika Kyuhyun mencari tahu mengenai itu sendiri. Ibu Jiyeon lah yang memberi tahu Kyuhyun mengenai itu sesaat sebelum mereka berangkat.

Kyuhyun berjalan menghampiri Jiyeon yang tengah menunduk. “Sepertinya anemia mu kambuh. Apa kau membawa obatmu?”

Jiyeon langsung mendongak. Wajahnya memang terlihat agak pucat. Jiyeon menatap Kyuhyun penuh tanya, merasa heran mengetahui bahwa namja itu tahu mengenai penyakit anemianya tersebut. Mengerti arti tatapan Jiyeon, Kyuhyun pun berkata, “Aku tahu dari ibumu. Ia memberitahuku saat di bandara. Dimana kau simpan obatmu?” Tanya Kyuhyun lagi.

Jiyeon menunjuk tas kecilnya diatas meja rias. “Disana.”

Dengan telaten Kyuhyun membantu Jiyeon meminum obatnya. Meskipun dingin, tapi Kyuhyun adalah pria yang baik. Setidaknya sampai detik ia tidak pernah bersikap kasar pada Jiyeon, yah kecuali sikap dinginnya itu.

 

*****

 

 

Jiyeon membuka matanya, dan ia langsung berhadapan dengan wajah damai Kyuhyun yang sedang tidur. Jiyeon tersenyum gemas melihat wajah suaminya yang polos itu. Tangan Jiyeon terjulur begitu saja untuk mengelus wajah tampan namjanya. Jiyeon mengamati tubuh Kyuhyun, yang meskipun tidak kekar dan six pack, namun terlihat gagah. Gadis itu mulai berpikir seperti apa rasanya tidur dipelukan Kyuhyun.

“Sebentar saja tak apa kan.” Ucapnya lirih.

Jiyeon menggeser tubuhnya mendekat kearah Kyuhyun. Jarak mereka sudah menipis. Dengan lembut Jiyeon mengambil tangan Kyuhyun dan melingkarkan tangan namja itu dipinggangnya sendiri sehingga posisi mereka menjadi berpelukan sekarang. Jiyeon tersenyum senang. “Ah, nyaman sekali…”

Perlahan mata Jiyeon terasa berat. Pelukan Kyuhyun membuat tubuhnya hangat dan nyaman. Tanpa sadar gadis itu malah tertidur, masih dengan posisi berpelukan.

 

_______________________________________________________

 

Matahari masih belum terbit, namun mata Kyuhyun yang tadinya terpejam sudah terbuka. Ia mengeryit heran begitu melihat Jiyeon yang sedang tertidur pulas dipelukannya. Baru saja Kyuhyun akan menggeser tubuh gadis itu, suara igauan Jiyeon membatalkan niatnya.

“Dingin…” Lirih Jiyeon dalam tidurnya.

Memang, udara pagi itu terasa amat dingin. Padahal Kyuhyun sudah menyalakan pemanas ruangan, namun tidak dapat dipungkiri bahwa rasa dingin itu masih ada. Ia sendiri juga merasa agak kedinginan. Akhirnya Kyuhyun membiarkan Jiyeon tidur dipelukannya. Toh, gadis ini adalah istrinya dan mereka hanya tidur sambil berpelukan.

Jiyeon semakin menyurukkan kepalanya ke dada Kyuhyun, seperti anak bayi yang mencari kehangatan pada ibunya. Kyuhyun hanya diam menatap gadis yang sudah resmi menjadi istrinya itu. Jiyeon memang cantik dan baik, namun ia bukanlah tipe seorang Cho Kyuhyun. Apalagi bayangan Sooyoung masih berseliweran dalam benak Kyuhyun. Rasanya seperti baru kemarin ia meminta Sooyoung menjadi kekasihnya dan merencanakan masa depan mereka yang begitu indah. Tetapi semuanya hanya tinggal kenangan sekarang. Bukan Sooyoung yang berada dalam pelukannya saat ini. Bukan Sooyoung yang menjadi istrinya, tapi yeoja lain. Yeoja yang bahkan baru dikenalnya, Park Jiyeon.

 

 

*****

 

 

“Lautnya indah sekali ya oppa!” Jiyeon tersenyum sumringah sembari melirik sekilas kearah Kyuhyun.

“Ne.”

Jiyeon mengenggam tangan Kyuhyun. “Ayo kita bermain air!” Tanpa persetujuan dari si pemilik tangan, Jiyeon dengan semangat langsung menarik Kyuhyun menuju bibir pantai.

Jiyeon meloncat-loncat kegirangan saat ombak menerpanya. Bagian pinggang hingga kaki Jiyeon sudah basah kuyup. Kyuhyun sempat terpana saat melihat Jiyeon yang sedang tertawa senang sambil bermain dengan air. Terlebih sinar matahari yang memantul kearah gadis itu membuat Jiyeon tampak amat bersinar. Namun itu hanya sesaat, sebab beberapa detik kemudian pikiran Kyuhyun sudah kembali teralih pada mantan kekasihnya.

“Oppa, ayo sini!” Seru Jiyeon sembari melambai kearah Kyuhyun. Melihat tidak ada reaksi dari Kyuhyun, Jiyeon pun berinisiatif untuk menarik namja itu.

“Kau saja. Aku disini saja.” Jawaban Kyuhyun membuat wajah Jiyeon cemberut. “Sudah sana. Aku akan menunggu disini. Jangan sampai terlalu lelah.”

Akhirnya, dengan amat sangat terpaksa Jiyeon kembali bermain air sendiri, sedangkan Kyuhyun mengamati gadis itu dari pinggir pantai. Ia tidak berniat sedikitpun untuk bergabung bersama Jiyeon.

 

*****

 

 

Seminggu sudah waktu yang mereka habiskan di Yunani. Tepatnya 4 hari di Santorini dan 3 hari di Atena, Ibukota Yunani. Dan sekarang mereka bertolak ke Roma, Italia. Udara Roma yang lumayan panas cukup membuat Jiyeon kewalahan. Selain anemia, gadis cantik itu juga tidak bisa berada ditempat yang terlalu panas. Beruntung meskipun panas, namun semilir angin selalu berhembus sehingga mereka tidak terlalu kepanasan.

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam ketika Kyuhyun dan Jiyeon sampai di hotel yang mereka tuju. Kyuhyun meletakkan barang-barang mereka dipojok ruangan.

“Oppa ingin sesuatu? Oppa terlihat lelah.”

“Aniya. Aku hanya ingin tidur. Kau juga tidurlah. Besok pagi-pagi kita akan langsung pergi ke tempat-tempat menarik disini.” Ucap Kyuhyun. Jiyeon mengangguk senang. Gadis itu berbaring disebelah Kyuhyun. “Aku ingin ke Menara Pisa.” Gumamnya.

“Tidak ada menara Pisa disini. Kita sedang berada di Roma, bukan di Pisa.”

Jiyeon langsung mendelik kaget. Spontan ia bangkit dari posisi berbaringnya. Matanya menatap Kyuhyun kaget. “Oppa jangan bercanda! Menara Pisa jelas-jelas terletak di Italia. Meskipun nilai geografi ku tidak cemerlang, tapi aku tidak bodoh kok.”

Kyuhyun menatapnya datar. “Kau pikir kenapa menara itu dinamakan Pisa?” Kyuhyun bertanya. “Itu karena ia berlokasi di kota Pisa. Sedangkan kita sekarang sedang berada di Roma. Apa kau mengerti sekarang?”

Jiyeon langsung lunglai. Hancur sudah harapannya untuk melihat langsung menara miring tersebut. “Jadi… tidak bisa melihat menara Pisa dong?” Lirihnya kecewa. “Ah, kalau begitu aku ingin ke Colosseum saja!”

“Ne, besok kita akan kesana. Sekarang Tidurlah.”

 

*****

 

 

Seperti yang sudah dijanjikan Kyuhyun, pagi itu juga mereka pergi ke Colosseum. Colosseum merupakan salah satu landmark kota Roma. Bangunan ini merupakan sisa reruntuhan dari amfiteater. Meskipun bangunan ini hanyalah tinggal reruntuhan dan puing-puing, namun Colosseum selalu menjadi tempat tujuan wisata favorit bagi para wisatawan.

“Kyaaa~ bagus sekali! Jinjja daebak!” Jiyeon berkata dengan girang. Ia bahkan sudah lupa dengan obsesinya terhadap menara Pisa.

Gadis itu langsung mengarahkan kamera digitalnya. Kearah reruntuhan. Ini benar-benar objek foto yang tidak bisa diacuhkan begitu saja. “Oppa, tolong foto aku ya. Hihi, mian merepotkan.” Jiyeon menyerahkan kameranya pada Kyuhyun.

Sebenarnya Jiyeon ingin agar mereka berfoto bersama, tapi Kyuhyun pernah menolaknya dengan alasan bahwa Kyuhyun tidak suka difoto. Maka dari itu Jiyeon sudah tidak pernah meminta namja itu untuk berfoto bersama.

“Excusme, could you please help us to take our picture?” Tanya salah seorang turis pada Kyuhyun.

“Oh yes, sure.”

Kyuhyun membantu turis yang katanya berasal dari Amerika itu untuk mengambil foto. Kedua turis itu ternyata juga sedang dalam rangka honeymoon seperti mereka. Tentunya benar-benar honeymoon, bukan hanya sekedar jalan-jalan.

“So, are you also in honeymoon?” Pria bule yang bernama Frank itu bertanya pada Kyuhyun. Ia tersenyum melirik kearah Jiyeon, membuat Jiyeon sempat salah tingkah. Gadis itu memang tidak terlalu mahir berbahasa Inggris, namun sedikit banyak Jiyeon dapat menangkap arti pertanyaan Frank barusan.

“Yes, we are. We’re from Korea, anyway.” Jawab Kyuhyun.

“Ah, Korea! My wife always wants to go there. Right honey?” Frank melirik kearah Keith, istrinya. Keith tersenyum ramah. Ia mengamati Jiyeon sejenak. “Your wife look so young.” Ucapnya.

“She’s still young actually. She’s 21 years old.” Jawab Kyuhyun.

“Wow, young couple! Anyway, let me help you to take picture.”

Kyuhyun menolak sopan, namun Frank tetap bersikeras ingin menolong Kyuhyun untuk mengambil foto bersama Jiyeon. Akhirnya Kyuhyun menerima tawaran Frank. Hal tersebut tentu membuat Jiyeon begitu girang karena pada akhirnya ia dapat berfoto berdua bersama Kyuhyun. Ah, ini mimpi menjadi kenyataan!

 

 

*****

 

 

_TREVI FOUNTAIN_

Sekarang mereka tengah berada di Trevi Fountain. Ini merupakan tempat ketiga yang mereka singgahi setelah Colosseum dan Pantheon. Matahari sudah mulai terbenam, dan lampu-lampu disekitar Trevi Fountain sudah mulai dinyalakan sehingga menambah keindahan dan kesan romantis dari tempat tersebut. Trevi Fountain sendiri adalah kolam air mancur dengan berbagai macam patung klasik ala dewa Yunani sebagai hiasannya. Air mancur ini juga dikenal dapat membawa keberuntungan dan mengabulkan keinginan jika kita melempar koin kedalam kolam tersebut.

Jiyeon meronggoh saku blazernya. Gadis itu tersenyum ketika menemukan dua buah koin didalam sana. Ia menyerahkan salah satu koinnya pada Kyuhyun. “Ja, sowoneul marhaebwa!” Ujar Jiyeon antusias.

“Kau pasti bercanda. Aku tidak percaya pada mitos.”

“Arayo oppa. Aku juga tidak percaya. Ini hanya untuk senang-senang saja kok.” Jiyeon berusaha membujuk Kyuhyun. “Ayolah oppa.”

“Mana koinnya?”

Jiyeon tersenyum manis sembari menyerahkan koin tersebut pada Kyuhyun. Gadis itu kemudian berjalan mendekati kolam. Jiyeon mengatupkan kedua tangannya sembari menutup mata.

‘Kumohon, buat Kyuhyun oppa mencintaiku…’

PLUP!

Koin yang Jiyeon lempar masuk dan tenggelam kedasar kolam. Jiyeon menoleh kearah Kyuhyun, menunggu namja itu melempar koinnya. Kyuhyun terdiam sejenak sembari menatap koin ditangannya. Namja tampan itu menghela napas pelan. Ia menutup mata sejenak dan kemudian melempar koinnya. Jiyeon tidak sedikitpun mengalihkan perhatiannya dari Kyuhyun. Dalam hati ia bertanya-tanya isi permohonan Kyuhyun. Apa ada hubungannya dengan Sooyoung?

‘Ah, ia tak mungkin meminta Sooyoung kembali, bukan?’

“Sudah kan? Ayo kita cari restoran. Aku lapar.”

 

 

*****

 

 

Kali ini Jiyeon sengaja memesan makanan yang sama dengan Kyuhyun. Ia tak ingin mengulang kesalahan yang sama dengan asal memilih makanan. Lagipula sejauh ini makanan yang dipesan Kyuhyun selalu cocok dengan lidahnya. Jiyeon menatap kentang goreng yang ada dipiringanya, dan kemudian tatapannya beralih kearah milkshake vanilanya. Ia ingat dengan salah satu tulisan di diary milik Sooyoung yang belum habis dibacanya itu.

 

Aku punya kebiasaan aneh. Jika orang biasanya akan memakan kentang goreng dengan saos atau mayones, tapi aku memakannya dengan milkshake vanilla 😀 Ne ne, aku tahu kedengarannya menjijikkan, tapi jika sudah dicoba rasanya tidak mengerikan kok. Bahkan Kyuhyun yang tadinya selalu menghina cara makanku ini, belakangan malah suka ikut-ikutan memakan kentang goreng dengan milkshake vanilla. Katanya ada sensasi sendiri ketika kentang goreng yang renyah dan hangat dimakan dengan milkshake vanilla yang manis dan dingin 😀

 

Dengan ragu Jiyeon menyelupkan setengah kentang gorengnya kedalam milkshake vanilla miliknya. Ia ingin memastikan apa benar rasanya enak. Jiyeon tidak menyadari bahwa Kyuhyun tengah membeku memperhatikan gadis itu. Dadanya bergemuruh dan terasa sesak.

“Ah, ternyata memang tidak buruk.” Gumam Jiyeon pelan. Gadis itu kembali mencelupkan kentang gorengnya kedalam milkshake vanilla sebelum memakannya.

Kyuhyun masih diam mengamati. ‘Kenapa bisa kebetulan seperti ini? Seumur hidupku hanya Sooyoung yang kutahu suka makan dengan cara seperti itu. Tapi kenapa… aish!’

“Waeyo oppa?”

Kyuhyun menatap Jiyeon datar. “Tidak ada apa-apa.” Jawabnya.

Kyuhyun berusaha untuk mengendalikan emosinya yang tengah naik turun. Berkali-kali ia mengatakan pada dirinya sendiri bahwa ini hanya kebetulan. Sama sekali tidak ada yang spesial.

‘Hentikan pemikiran bodohmu Cho Kyuhyun!’

 

 

-To Be Continued-

62 tanggapan untuk “Can I Love You? (Part 2)

  1. kasian jiyi hidup ama jiyi tapi dibayang2i dg sooyung.ah gak rela jiyi niru sooyung malah itu akn m3ngingatkan kyu ama sooyung.smga jiyi jd diri sndiri.

  2. Berat juga kalo jadi Jiyeon… Kyu aja masih2 d. Bayang2i sama masa lalunya…
    Sepertinya kyu emang gak ada niat buat ngebuka hatinya lagi 😦

    Sabar ya jiii kalo gak kuat kamu boleh nyerah kok

    Yahhh jgn d ikutin donk kebiasaannya sooyoung ntar kalo kyu tau kamu pengen terlihat seperti mantannya kyu bisa marah besar loo

    Next partnya jgn klamaan ya..
    Jamuraan nungguinnya 😀

    1. Jiyeon dilemma tuh! jd serba salah dia 😦
      Haha, doain aja idenya mengalir lancar jd kamu ngga bakalan jamuran wwkwkwk. Gomawo udh baca ^^

  3. haduh kyu move on dong dari sooyoung, jiyeon udah terpampang di depan jgn nengok kebelakang terus… n jiyeon udah sih jadi diri sendiri aja, bikin kyuhyun jatuh cinta sama apa yg ada pada diri kamu gak usah jadi bayang2 org lain..

  4. semoga kyu mencintai jiyeon dengan tulus tanpa ada byang2 sooyoung. Dan kenapa jiyeon harus niruin kebiasaan sooyoung sih, mndingan jiyeon jti diri sendiri aja. Kasian sih sma jiyeon soalnya kyunya masih sayang bnget sma sooyoung. Dan semoga kyu dapat mencintai jiyeon thor. Ditunggu part selanjutnya ya thor ^^ penasaran soalnya.

  5. Seengganya crta pernikahan ini kyuhyun msh peduli sm jiyein walau dingin .
    Kyuhyun jgn flashback memori mlulu dong ksian jiyeon ..
    Hrusnya beruntung udh dpt muda cantik baik sabar lg .hehehe
    Lanjut postnya yg cpt yah .hehehe bagus crtanya aplg cast jiyeon kyuhyun

  6. kyu, jgn keingetan sooyoung truz donk, sadar ad jiyi yg dc jd istri qm,
    hemm.

    next chapt x jgn lama2 ya, pnasaran bgtz soal x ne, hehe

  7. Kyu masih dingin aja :((((
    Ayo donk kyu move on move on ><
    Sooyoung ga akan kembali mending membahagiakan org yg jelas udh ada disamping qt
    tp kyu diem2 agak perhatian jg sm jiyeon

    pendek saenggg kurang panjang kkkk
    di next lagi yaaa

    1. Hihi, akhirnya ada yg sadar juga sama perhatian yg kyu kasih ke Jiyeon hehe 😀 hampir semua pd komen klo kyu dingin dan cuek. Pdhl sebenarnya dia cukup perhatian walaupun gk terlalu ditunjukkin ^^

      Haha, siip… ditunggu aja next chap nya ^^

  8. duh, ada adegan Jiyeon kapok dong ngikutin sifat sooyoung,kasian ntr kyu makin inget sooyoung
    padahal kan dia masa lalu kyu, jiyeon jadi diri sendiri aja yaa..
    buat Kyu cemburu dong, kaku amat dia jadi orang. hehehee

    1. hahaha, kyuhyun kaku emg udh bawaan dari lahir tuh kyknya xD hehe, ntr ada saatnya kok si abang kyu cemburu abis ama Jiyeon. ditunggu aja tanggal mainnya haha xD

  9. Kyu oppa kasihan Jiyeon sdh berusaha u menyenangkan suasana saat bersama suami nya tsb tp Kyu oppa benar2 blm bs move on dari alm Sooyoung

  10. Duh jiyeon be your self lah, jgn ngikutin sooyoung, aku mau kyu nnti mencintaimu karena itu dirimu bukan yg lain hiks aku baru ngikutin lagi nih ternyata udh ketinggalan jauh yah

  11. Wdoh kpn kyu bsa lupa dg msa laluny pling tdk bsa mengenang dg cra trsenyum,maaf thor q lgsung k0men dpart 2 cz td dpart 1 ga2l mulu dan slam knal q kyuye0n shipper akut ^^

  12. Entah mengapa aku ngerasa agak nyesek baca bagian terakhirnya.
    Gatau bakal gimana reaksi kyuhyun kalo tau jiyeon megang diary sooyoung dan mencoba menjadi sepertinya. Takutnya kyuhyun terbiasa sama jiyeon yang seperti sooyoung. Yaa, walaupun mereka juga punya persamaan sih.

  13. aku gapandai dalam berkomentar, tapi buat komen ff ini, aku kasih dua jempol!! aku suka bangetttt deh.. gasabar pengen tau gmn nanti kyuhyun bakal jatuh cinta sama jiyeon.. hehe

  14. yaaahhh knpa jiyeon slalu niru sooyoung…itu mlah bikin kyuhyun jd keinget terus sm sooyoung…ayo ji bikin kyu jatuh cinta dengan cara mu nee…jngan niru sooyoung lg…aahh next aja nee chingu ya…hehe

  15. Semoga permohonan jiyeon terkabul.
    Walaupun kyu dingin, tpi setidaknya kyuhyun bisa bersikap baik sm jiyeon trus gak kasar sm jiyeon.
    Kyu ayo dong move on.
    ,, tpi aku takut kyu marah n benci sm jiyeon, masalhanya jiyeon udah ambil buku sooyoung tnp izin..

  16. itu bukan honeymoon tapi bener2 jalan2 kyu tour guidenya hahaha
    akhirnya jiyi keinginannya terkabul punya foto sama kyu ahahaha
    walaupun kyu terpaksa yang penting punya fotonya :))
    makan kentang goreng pake es krim juga enak loh oppa *abaikan
    lanjut baca ya aku ^^

  17. Penasaran bgt sama permintaan kyuhyun..

    Hmm sebenernya selalu terjebak di masa lalu emang ga enak..

    Huaa seharusnya jiyeon menjadi diri sendiri ..

  18. Rasanya nyesek ngebayangin jd jiyi 😦
    Semua akan indah pd waktunya jiy :’)
    kyu jangan dinginin jiyi terus,, ntar beku jiyinya 🙂 v

  19. mau membuat kyuhyun jatuh cinta bukan dengan cara mengikuti kebiasaan dari orang yg dia cintai. Just be your self…. hehehe
    Suka jalan ceritanya walaupun agak kurang suka ma karakter wanitanya. Tapi menarik koq ceritanya

Tinggalkan Balasan ke dhezy_pjy94 Batalkan balasan